Pulau Tunda Memang menjadi salah satu tempat menarik dan eksotis untuk mencing. Cerita dari pulau tunda senjutnya dari mancinglaut.blogspot.com yang mancing di pulau tunda. Berikut cerita Selengpaknya
Cerita keduanya
Kalau ingin merasakan nggentak GT sekaligus 2 ekor (rata2 ukuran ikan 2-3 kg) seperti video di atas atau nggentak ikan2 di bawah ini, maka kali ini saya akan mengajak rekan2 untuk mancing di sekitar Pulau Tunda via Karangantu (Banten Lama). Berikut adalah tahapan dan petunjuk keberangkatan mancing di sana:
- Kontak atau telpon pemilik perahu atau kapten kapal untuk booking, jika belum ada silahkan cek di sini Info Kapal Mancing. Bicarakan segala kebutuhan yang kita perlukan termasuk untuk persediaan umpan. Umpan yang biasa digunakan adalah cumi, maka pesanlah 5-10 kg cumi dan sedikit udang api2 (hijau).
- Persiapkan kondisi fisik ataupun kendaraan, tentunya juga peralatan mancing. Selain itu obat2an (Dramamin/Antimo dll) juga perlu dibawa, serta bekal makan seperti beras, mie, kecap, saos atau bumbu2 yang kita perlukan (nantinya ABK yang akan memasak itu semua untuk kita). Oh iya buat para ahli hisap, jangan lupa untuk bawa rokok secukupnya.
- Jalur yang ditempuh dari Jakarta melalui Tol Merak dan keluar di KM 71 Gerbang Tol Serang Timur, kemudian belok kanan (download peta).
- Setelah sampai di Karangantu, kita bisa parkir kendaraan di depan rumah penduduk atau di depan Kantor Kementrian Perhubungan, biaya parkir yang diminta sekitar Rp. 10.000,- s/d Rp. 15.000,- yang kita bayarkan saat nanti kita pulang.
- Waktu yang paling afdol untuk berangkat dari Jakarta adalah jam 12 malam, dengan pertimbangan sampai di tempat jam 03:30 (setelah sarapan dulu di jalan), lalu dari Karangantu naik kapal yang telah kita booking sebelumnya dan jika tidak ada halangan maka 3 jam kemudian kita akan sampai di seputar Pulau Tunda, jadi kita bisa mulai mancing jam 07:00 wib.
- Kapten kapal akan membawa kita ke hotspot2 yang banyak ikannya atau jenis ikan apa yang ingin kita pancing.
- Jam 16:00 saya sarankan untuk merapat ke Pulau Tunda guna beristirahat dan menikmati ikan bakar dari hasil tangkapan sambil main Gaple atau Remi tapi jangan terlalu lama karena kita perlu tidur agar jam 2 pagi kita bisa bangun dan kembali melaut.
- Jam 02:00 kita mulai melaut kembali, kira2 setengah sampai satu jam kita mulai mancing lagi. Nah.. jam 4 sampai jam 6 akan banyak kita gentak ikan kakap merah, sayangnya saya dan Steven terpaksa harus kembali ke Jakarta karena ada urusan keluarga yang sangat mendesak, jadi fighting di hari kedua kami tidak ikut.
- Sebaiknya peserta mancing dalam satu perahu tidak lebih dari 6 orang, hal ini penting diperhatikan karena jika terlalu banyak peserta akan sering kusut tali pancing peserta satu dengan yan lain.
Berikut ini akan saya perkenalkan tim mancing ASAL ENAK yang merupakan gabungan dari beberapa profesi yang berbeda:
Kepala rombongan dipimpin oleh Dendy (Kepala Suku), beliau adalah IT Specialist dari BCA. Pemancing ini selalu punya jadwal turun ke laut minimal sebulan sekali. Jika Anda perorangan atau ingin mancing bareng, silahkan hubungi Dendy di No. 082112449681, dijamin akan ditanggapi dengan antusias. Sudah jadi rahasia umum kalau Kepala Suku ini punya bacaan untuk manggil ikan termasuk Ikan G Fauzi.
Peserta berikutnya adalah saya sendiri dan Steven ex Indovickers yang telah menjadi pengusaha atau bossnya Air ACCU, sebelumnya Steven adalah Staff IT yang juga pernah menjadi Account Manager pada Divisi Sales and Marketing.
Kemudian ada Bang Taufik juga dari BCA. Satu-satunya pemancing yang flamboyan, lihat aja gayanya. Tapi kalau umpan sudah dimakan ikan, jangan tanya lagi.. Tidak ada seekorpun ikan yang dikasih hati, semua langsung digeret ke atas tanpa sempat bernafas.
Bang Budi, juga dari BCA. Jangan tertipu dengan wajah garangnya apalagi kalau kita lihat kepalan tangannya. Wuihh.. jempol semua. Tukang perahu aja gak ada yang berani macam2 ama dia. Tapi tenang.. karena Budi senantiasa membawa suasana mancing jadi cair dan rileks dengan celotehan2nya. Dia mirip Tukul yang tiap liburan cuma pergi ke 2 tempat, yaitu ke Bali ke Lektop.
Dan satu lagi orang BCA yaitu Om Yohanes, pemancing yang kalem, sopan dan selalu nerimo. Meski sering jadi bahan candaan (terutama oleh Budi) tapi beliau selalu ikhlas meski mancing ikannya paling nyantai tapi beliau selalu dapat paling sedikit dan tetap senang hati.
Ikan hasil tangkapan Hari Kesatu cukup banyak GT yang naik, dengan rata-rata ukuran 2-4 kg, ikan lain yang naik seperti Kerapu, Tuna dan banyak Ikan Ekor Kuning (Ikan ini habis kita bakar dan digoreng terutama saat beristirahat di Pulau Tunda). Ikan hasil tangkapan Hari Kedua Banyak ikan Kakap Merah yang terangkat bahkan Kerapu Merah besar berhasil diangkat oleh Kepala Suku (Bpk. Dendy). Oke Pulau Tunda... Next time We will meet again..(Baca: Mancing ke Pulau Tunda 2)
Cerita keduanya
Setelah sukses pada pemancingan pertama di pulau ini (baca: Mancing Yuk ke Pulau Tunda, berisi tahapan2 dan perjalanan mancing ke Pulau Tunda), maka kali ini kami mencoba kembali fighting melawan tenggiri berdasarkan info yang kami dapat dari kapten kapal di Dermaga Karangantu.
Kali ini team kami yang berangkat adalah anak2 GA (General Affair) dari PT Indovickers ditambah 1 orang dari Bank Danamon. Tidak ketinggalan ikut pula Steven yang juga kebelet mengingat kesuksesannya saat ikut mancing di Pulau Tunda yang pertama.
Pemilik kapal sudah kami hubungi dan booking terpisah dengan team mancing dari Perbankan (Danamon, BI, Mandiri dll.) yang saat itu sedang mengadakan pertandingan mancing antar bank yang dipelopori dan didanai dari Team BI (Bank Indonesia). Team kami tidak diikutsertakan dalam pertandingan karena Indovickers bukanlah sebuah bank melainkan pabrik pembuat bank, yaitu bank ku, meja, partisi, troli dll untuk Office Furniture. Tapi gapapa, kita semua semangat sambil dompleng ngumpul bareng dan bisa dapat cemilan gratis
Setelah pembagian tugas sebelumnya (siapa yang bawa bumbu atau perlengkapan lain), berkumpullah kami di area parkir pabrik atau kantor tempat kami bekerja dan memeriksa kelengkapan sebelum berangkat sekaligus menjadikan tempat tersebut untuk berkumpul.
Setelah 3 jam perahu berjalan, hari hampir terang. Kami berhenti pada spot mancing dasar dan langsung menurunkan joran yang langsung disambar ikan2 kecil yang lumayan seru perlawanannya. Gentak lagi.. gentak lagi dan lagi tapi semuanya kecil2 hanya sekitar 8 ons.
Timbul penasaran untuk gentak ikan besar, maka kami minta kapten kapal untuk pindah mencari spot tenggiri yang sejak awal keberangkatan memang sudah menjadi target mancing kali ini. Sampai di tempat, kami gunakan cara mancing dasaran dan ngoncer. Lagi2 cuma dasaran yang disambar ikan, bahkan ikannya lebih kecil dari sebelumnya sedangkan tenggiri entah ngumpet dimana.
Kemudian ikan menyepi, gak mau makan. Hal ini terjadi sampai sore. Kami pindah spot sampai 4 kali dan hasilnya sama yaitu Nol hingga akhirnya kembali ke spot awal yang masih tetap oke. Sayangnya keputusan itu diambul saat langit mulai gelap. Jadi kami terpaksa merapat ke Pulau Tunda untuk beristirahat.
Sayadi, pemancing yang selalu setia (selalu mabok laut) ini pun menggunakan kesempatan untuk tidur di tempat yang gak goyang (di lantai rumah kapten) meski belum mandi. Sedangkan kami mengambil kesempatan untuk mandi dan ganti pakaian sehingga merasa segar dan siap untuk menyantap ikan bakar hasil pancingan kami yang disiapkan kapten kapal.
Kami pilih 4 ekor GT yang cukup besar untuk dibakar dan gak ketinggalan ikan kecil2 (ekor kuning dll) sebagai lauk tambahan. Saya langsung menyantap habis 1 nampan ikan dengan 1 piring kecil sambel yang bahan2nya telah kami siapkan untuk diberikan ke kapten kapal buat diolah. Mantab.. Sekali lagi mantabbb (kata lain dari nikmat dan kepedasan).
Tejo Sugiri, mantan ABK Kapal Pemancing Tuna ini ikut serta dalam pencariannya terhadap kemampuan yang dimilikinya setelah lebih dari 20 tahun gak pernah lagi melaut.. dan ternyata Kamu masih hebat Bang Tejo, hebat gak mabok laut tapi dapet ikannya cuma 1. Hanya bang Tejo yang bisa membuat suasana seru karena tiap kali ngobrol atau bercerita seperti menggunakan TOA berkekuatan 3000 PMPO alias kenceng banget, bikin orang yang tidur kebangun karena kaget dikira ada kebakaran
Yah.. cuma segini aja ikan yang bisa saya bawa pulang setelah kita bagi2 untuk masing2 peserta team mancing. Lumayan lah... yang penting kan serunya, apalagi kangen sama mancingnya telah terobati meski badan pada pegal2 dan masuk angin. Kami bubar dan pulang ke rumah masing2 dengan membawa kisah atau cerita berupa nostalgia yang gak habis2 untuk diceritakan ke orang lain. Pulau Tunda, kamu harus lebih seru lagi pada trip berikutnya, karena kami akan lebih siap lagi untuk segala sesuatunya... Sampai Jumpa.
0 opmerkings :
Plaas 'n opmerking