Cerita Benny Cahyadi Citro yang berwisata ke pulau tunda. Sangat menarik. cerita ini di tulis di detiktravel dengan judul Kenyamanan yang Tertunda di Pulau Tunda. Simak Cerita ke Pulau Tundanya
Keindahan alam Pulau Tunda di Banten terbentang di kehidupan bawah lautnya. Namun sayang, ketentraman dan kenyamanan wisatawan tertunda karena banyaknya fasilitas yang belum terpenuhi di sana.
Sepertinya, belum banyak wisatawan yang mengetahui keberadaan Pulau Tunda di Kecamatan Tirtayasa, Serang, Banten. Hal ini terlihat dari keadaan alamnya yang masih alami. Padahal, Pulau Tunda juga memiliki kelebihan keindahan alam yang memesona.
Keindahan bawah lautnya masih alami. Terumbu karang dan biota lautnya sangat beragam. Anda mau melihat lumba-lumba? Si lumba-lumba pun siap menghampiri dermaga Pulau Tunda di pagi hari. Wow!
Kurangnya pengelolaan Pulau Tunda menjadi salah satu penyebab wisatawan kurang mengenal pulau ini. Sarana listrik yang masih terbatas, sinyal ponsel yang susah, dan transportasi yang terbatas menjadi sebagian kesulitan fasilitas yang ada di tempat ini.
Untuk mencapai Pulau Tunda, wisatawan bisa melakukan perjalanan melalui Tol Kebon Jeruk-Merak dan keluar di pintu Tol Serang Timur. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke dermaga kecil bernama Karang Hantu.
Dari Karang Hantu, wisatawan bisa menggunakan perahu kayu milik nelayan setempat untuk menuju ke Pulau Tunda. Panorama laut nan biru dan alunan ombak yang mengayun menemani perjalanan pelancong. Lama perjalanan mengarungi lautan sekitar 2 jam karena kapal yang agak lambat
.
Selain menyewa kapal untuk ke Pulau Tunda, wisatawan juga bisa menggunakan KMP Tunda yang melayani transportasi untuk masyarakat setempat dengan tarif Rp 15.000 untuk orang dewasa dan Rp 10.000 untuk pelajar. Jadwal kapal dari Pelabuhan Karang Hantu ke Pulau Tunda, sekitar pukul 13.00 WIB, sedangkan jadwal kapal dari Pulau Tunda ke Pelabuhan Karang Hantu, pukul 07.00 WIB.
Setibanya di Pulau Tunda, wisatawan bisa menyewa rumah penduduk sekitar untuk menjadi tempat tinggal sementara. Lokasi atau spot wisata bahari untuk snorkeling dan diving, terdapat di sekeliling pulau yang berukuran sekitar 240 hektar dan dihuni sekitar 300 kepala keluarga ini.
Jangan lupa bila Anda ingin menginap, harus terlebih dahulu melapor di Pos Polisi Laut setempat. Peraturan ini diberlakukan agar tercipta kenyamanan semua pihak.
Uniknya, air sumur di Pulau Tunda tidak asin dan dapat digunakan untuk konsumsi sehari-hari, lho. Selain diving dan snorkeling, aktifitas memancing di Pulau Tunda juga tidak kalah menarik.
0 opmerkings :
Plaas 'n opmerking